-->

Metoda Diskrit, Matriks-Batang, Matriks-Titik Pada ASCII

Metoda Diskrit


Tiga cars yang lazim untuk memperagakan alfanumerik adalah metoda diskrit, metoda matriks-batang, dan metoda matriks-titik. Dalam metoda diskrit sebuah sumber cahaya menghasilkan masing-masiig lambang. Sebagai contoh, dalam tabung nixie terdapat sebuah anoda dan beberapa katoda, masing-masingnya berbentuk seperti karakter yang akan diperagakan. Karakter-karakter ini bersifat tembus cahaya pada saat tidak diaktif-kan. Sebagai contoh, Gambar 3-2 memperlihatkan rangkaian nixie secara umum. Me-ngetanahkan katoda tertentu mengakibatkan gas neon di sekitar katoda tersebut berioni-sasi. Akibat pijar yang dihasilkan, diperagakan suatu angka tertentu.

Suatu contoh lain format diskrit mengguaakan lampu pijar, satu lampu untuk masing-masing lamban-g. Bila lampu menyala, lambang tertentu akan diproyeksikan pada layar.


Hal utama yang perlu diingat tentang metoda diskrit adalah: Sebuah sumber cahaya berkaitan dengan peragaan masing-masing lambang Sebagai akibatnya, diperlukan untuk mengaktifkan hanya sebuah pasak pada piranti peraga yang bersangkutan untuk meng-hasilkan masing-masing lambang.

Metoda Matriks-Batang

Piranti matriks-batang berbeda sifatnya. Pada metoda ini dapat tercakup satu atau lebih sumber cahaya dalam peragaan suatu lambang tertentu. Tak pelak lagi, piranti matriks-batang yang paling banyak dikenal adalah pembacaan tujuh ruas(seven-segmentreadout) yang diperlihatkan pada Gambar 3-3a. Untuk memperagakan suatu lambang, Anda hams menyalakan batang-batang atau ruas-ruas yang berkaitan dengan lambang tersebut. Se-bagai contoh, untuk memperagakan sebuah 0, Anda harus menyalakan ruas a sampai pengemisi-cahaya (light-emitting diode = LED) merupakan sumber cahaya yang lazim digunakan pada pembacaan tujuh-ruas. Secara umum, suatu tegangan penye-dia mencatu anoda-anoda seperti terlihat pada Gambar 3-3b. Bila suatu saklar tertutup, LED yang bersangkutan berprategangan-maju dan mengemisikan cahaya. Tahanan-tahanan seri merupakan tahanan pembatas-arus yang dibutuhkan untuk mengatur arcs seperti yang terspesifikasi pada lembaran data LED. (Pada piranti yang kecil sebuah LED cukup bagi masing-masing ruas, namun pada piranti yang lebih besar digunakan dua atau lebih LED bagi masing-masing ruas).

Di samping LED, peraga tujuh-ruas menggunakan kristal cair (bahan yang tembus cahaya bila tidak diterapkan tegangan padanya) dan fosfor berpendar (fluorescent phosphors) (bahan yang berpijar bila ditembak dengan elektron).

Hal terpenting yang perlu diingat tentang piranti matriks-batang adalah: satu atau beberapa sumber cahaya berbentuk seperti batang atau ruas tercakup dalam peragaan suatu lambang. Sebagai akibatnya, perlu diaktifkan satu atau beberapa pasak pada pi-ranti peraga untuk menghasilkan masing-masing lambang.



Metoda Matriks-Titik

Piranti matriks-titik mempunyai sejumlah besar sumber cahaya berbentuk seperti titik. Contoh umum adalah matriks LED 5 x 7 yang terlihat pada Gambar 3-4. Untuk meng-hidupkan sebuah LED dalam matriks ini, Anda harus menerapkan tegangan pada ano-danya dan mengetanahkan katodanya. Pada Gambar 3-4 LED yang dilingkari menyala karena suatu tegangan diterapkan pada kolom vertikal kelima, sedang baris horisontal keempat diketanahkan. Dengan menerapkan tegangan pada lebih dari sebuah kolom dan mengetanahkan lebih dari satu bads, kits dapat memperagakan setiap angka desi-mal, setiap huruf abjad, serta berbagai lambang lain.

0 Response to "Metoda Diskrit, Matriks-Batang, Matriks-Titik Pada ASCII"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel