-->

Menyatukan Berbagai Pendekatan Metrik Yang Berbeda Pada Rekayasa Perangkat Lunak

Menyatukan Berbagai Pendekatan Metrik Yang Berbeda



Berbagai penelitian dilakukan untuk megkaitkan FP dan pengukuran LOC. Tabel berikut ini memberikan estimasi kasar terhadap rata-rata jumlah baris kode yang diperlukan untuk membangun satu function point dalam berbagai bahasa pemrograman :

Basili dan Zelkowitz menetapkan lima faktor penting yang mempengaruhi produktivitas perangkat lunak, yaitu: Faktor manusia. Ukuran dan keahlian organisasi pengembangan.
Faktor masalah. Kompleksitas masalah yang dipecahkan dan jumlah perubahan dalam batasan dan persyaratan desain.

Faktor proses. Teknik analisis dan desain yang digunakan, bahasa dan peranti CASE yang tersedia, dan teknik-teknik kajian.

Faktor sumber daya. Ketersediaan peranti CASE dan sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak.

Metrik Untuk Kualitas Perangkat Lunak

Untuk mencapai penilaian kualitas real time, perekayasa harus menggunakan pengukuran teknis untuk mengevaluasi kualitas dalam cara-cara yang objektif.

Manajer proyek juga harus mengevaluasi kualitas saat melanjutkan proyek. Tujuan utama pada tingkat proyek adalah untuk mengukur kesalahan dan cacat. Metrik yang diperoleh dari pengukuran tersebut memberikan adanya indikasi mengenai efektivitas jaminan kualitas perangkat lunak kelompok dan individual, serta tindakan-tindakan kontrol.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Faktor-faktor tsb menilai perangkat lunak dari tiga sudut pandang berbeda, yaitu
  1. Operasi produk (menggunakannya)
  2. Revisi produk (mengubahnya)
  3. Transisi produk (memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang berbeda.

Hubungan antara kualitas (yang mereka sebut kerangka kerja) dan aspek-aspek lain dari proses rekayasa perangkat lunak :

  1. kerangka kerja memberikan suatu mekanisme untuk manajer proyek untuk mengenali kualitas-kualitas apa yang penting.
  2. Kerangka kerja memberikan alat untuk menilai secara kuantitatif seberapa baik kemajuan pengembangan.
  3. Kerangka kerja memberikan interaksi yang lebih dalam pada personil QA di sepanjang usaha pengembangan.
  4. Personil jaminan kualitas dapat menggunakan indikasi buruknya kualitas untuk membantu mengidentifikasi standar-standar untuk diusahakan di masa mendatang.


Mengukur Kualitas




Meskipun ada banyak pengukuran kualitas perangkat lunak, cara yang benar, maintanabilitas, integritas, dan usabilitas, memberikan berbagai indikator berharga bagi tim proyek. Gilb memberikan definisi dan ukuran terhadap hal-hal tersebut.

Cara yang benar. Ukuran paling umum untuk cara yang benar adalah cacat per KLOC, di mana cacat didefinisikan sebagai kurangnya kesesuaian (yang telah terbukti) dengan persyaratan.

Maintanabilitas. maintanabilitas adalah kemudahan di mana program dapat dikoreksi jika ditemukan kesalahan, diadaptasi jika lingkungannya berubah, atau diperkuat jika pelanggan menginginkan perubahan kebutuhan. Metrik time-oriented sederhana adalah rata-rata waktu untuk berubah (MTTC). Hitachi menggunakan metrik cost-oriented untuk maintanabilitas yang disebut spoilage biaya untuk mengkoreksi cacat yang ditemukan setelah perangkat lunak diluncurkan kepada pemakai akhir.

Integritas. Atribut ini mengukur kemampuan sistem untuk menahan serangan (baik kebetulan maupun sengaja) terhadap sekuritasnya. Ancaman adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan terjadi dalam suatu periode waktu yang ditentukan. Sekuritas adalah probabilitas bahwa serangan tipe tertentu akan dipukul mundur. Integritas sistem kemudian dapat ditentukan sebagai :


Usabilitas. Usabilitas adalah usaha untuk mengukur user friendliness dan dapat diukur dalam empat karakteristik :

  1. Ketrampilan fisik dan atau intelektual untuk mempelajari sistem;
  2. Waktu yang diperlukan untuk menjadi cukup efisien dalam menggunakan sistem
  3. Peningkatan bersih dalam produktivitas yang diukur ketika sistem digunakan oleh seseorang yang cukup efisien
  4. Penilaian subjektif dari sikap pemakai terhadap sistem.


Efisiensi Penghapusan Cacat


Metrik kualitas yang memberikan manfaat pada tingkat proyek dan tingkat proses adalah efisiensi penghapusan cacat (DRE - defect removal efficiency). DRE adalah mengukur kemampuan penyaringan jaminan kualitas dan aktivitas kontrol ketika keduanya diterapkan pada semua aktivitas kerangka kerja proses.

Dengan mempertimbangkan proyek sebagai satu kesatuan, maka DRE didefinisikan sbb :

DRE = E / ( E + D )

di mana :

E = jumlah kesalahan yang ditemukan sebelum perangkat lunak dikirim kepada pemakai akhir
D = jumlah cacat yang ditemukan setelah pengiriman

Nilai ideal untuk DRE adalah 1, di mana tidak ditemukan adanya cacat pada perangkat lunak.

0 Response to "Menyatukan Berbagai Pendekatan Metrik Yang Berbeda Pada Rekayasa Perangkat Lunak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel