Teknik Dekomposisi Pada Rekayasa Perangkat Lunak
Akurasi estimasi proyek PL didasarkan pada sejumlah hal :
1. Tingkat dimana perencana telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yang akan dibuat
2. Kemampuan untuk menerjemahkan estimasi ukuran ke dalam kerja manusia, waktu kalender, dan dolar
3. Tingkat di mans rencana proyek mencerminkan kemampuan tim PL
4. Stabilitas syarat produk serta lingkungan yang mendukung usaha pengembangan Perangkat Lunak.
Dalam konteks perencanaan proyek, ukuran berarti keluaran yang dapat dikuantitatifkan dari proyek PL. Bila dilakukan pendekatan langsung, ukuran dapat diukur dalam LOC. Tetapi bila dipilih pendekatan tidak langsung, ukuran dihadirkan sebagai FP.
Selama estimasi proyek PL, data LOC dan FP digunakan dalam dua cara :
1. Sebagai variabel estimasi yang dipakai untuk "mengukur" masing-masing elemen Perangkat Lunak,
2. Sebagai metrik baseline yang dikumpulkan dari proyek yang lalu dan dipakai dalam hubungannya dengan variabel estimasi untuk mengembangkan proyeksi kerja dan biaya.
Teknik estimasi LOC dan FP berbeda di dalam tingkat detail yang dibutuhkan untuk dekomposisi dan target pembagian. Bila LOC digunakan sebagai variabel estimasi, dekomposisi menjadi sangat penting dan sering dipakai pada tingkat yang dapat dipertanggungjawabkan. Semakin besar tingkat pemisahannya, semakin akurat estimasi LOC dan FP yang dikembangkan.
Kemudian three-point atau expected value dihitung. Expected value untuk variabel estimasi (ukuran), EV, dapat dihitung sebagai rata-rata terbobot dari estimasi optimistik (Sopt), paling sering (Sm) dan pesimistik(Spes). Contohnya :
Perkiraan Empiris
Model perkiraan untuk PL komputer menggunakan rumusan yang ditarik secara empiris untuk memprediksi usaha sebagai sebuah fungsi LOC dan FP. Data empiris yang mendukung sebagian besar model perkiraan ditarik dari sebuah sampel proyek yang terbatas. Karena itulah maka tidak ada model perkiraan yang esuai untuk semua kelas PL dan dalam semua lingkungan pengembangan.
Struktur Model Perkiraan
Di antara berbagai model perkiraan yang berorientasi pada LOC yang diusulkan dalam literatur ini adalah:
E = 5,2 x (KLOC)"' Walston-felix Model
E = 5,5 + 0,73 x (KLOC)1,16 Baily-Basili Model
E = 3,2 x (KLOC)1,05 Model sederhana Boehm
E = 5,288 x (KLOC)1,047 Dotu Model untuk KLOC > 9
Model-model orientasi FP juga telah diusulkan, yaitu :
E = -13,39 + 0,0545 FP Albercht dan Gaffney Model
E = 60,62 x 7,728 x 10-8FP3 Kemerer Model
E = 585,7 + 15,12 FP Matson, Barnett, dan Mellichamp Model
Model COCOMO
Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, kependekatan dari Constructive Cost Model (Model Biaya Konstruktif). Hirarki model Boehm berbentuk sbb :
Model 1 : Model COCOMO Dasar menghitung usaha pengembangan PL (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang diekspresikan dalam baris kode yang diestimasi.
Model 2 : Model COCOMO Intermediate menghitung usaha pengembangan PL sebagai fungsi ukuran program dan serangkaian "pengendali biaya" yang menyangkut penilaian yang subjektif terhadap produk, perangkat keras personil, dan atribut proyek.
Model 3 : Model COCOMO advanced menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, d11) dari proses rekayasa PL.
Tabel 4.1. Model Cocomo Dasar
Model COCOMO ditetapkan untuk tiga kelas Proyek Perangkat Lunak :
1. mode organik proyek PL yang sederhana dan relatif kecil di mana tim kecil dengan pengalaman aplikasi yang baik.
2. mode semi-detached proyek PL menengah 9dalam ukuran dan kompleksitas) di mana tim dengan pengalaman pada tingkat tingkat yang berbeda-beda harus memenuhi bauran yang kurang kuat dari syarat yang ketat (misalnya sistem pemrosesan transaksi dengan syarat tertentu untuk PK terminal dan PL database)
3. mode embedded proyek PL yang harus dikembangkan ke dalam serangkaian PK, P1 dan batasan operasional yang ketat (seperti PL kontrol penerbangan untuk pesawat udara).
Persamaan COCOMO dasar berbentuk :
E = abKLOCbb
D = cbEdb
Dimana E adalah usaha yang diaplikasikan dalam person-month, D adalah waktu pengembangan dalam bulan kronologis KLOC adalah jumlah baris penyampaian kode yang diperkirakan untuk proyek tersebut. Koefisien ab dan cb dan eksponen bb dan db
Model COCOMO menengah berbentuk :
E = aKLOCb x EAF
Dimana E adalah usaha yang diaplikasikan dalam person-month, KLOC adalah jumlah baris penyampaian kode yang diperkirakan untuk proyek tersebut.
Koefisien a dan eksponen b
Tabel 4.2. Model COCOMO Intermediate
0 Response to "Teknik Dekomposisi Pada Rekayasa Perangkat Lunak"
Post a Comment