-->

Pendekatan Manjemen Risiko Perangkat Lunak

Organisasi dapat memilih satu dari 5 pendekatan untuk mengatasi risiko [McConnell, 1996]. Manajemen krisis merupakan reaksi terhadap risiko yang sebelumnya tidak teridentifikasi atau ter-manage yang muncul menjadi bahaya yang jelas saat ini. Pendekatan yang lebih proaktif adalah dengan mengidentifikasi risiko proyek dan merencanakan bagaimana merespon risiko tersebut ketika muncul. Sangatlah baik untuk mengambil aksi konkret untuk mencegah risiko yang teridentifikasi yang dapat menyebabkan permasalahan dan bukan hanya sekedar memperbaiki produk dari kesalahan. Manajemen risiko yang utama adalah untuk menghilangkan penyebab utama risiko yang akan mengancam proyek organisasi. Manajemen risiko merupakan aplikasi tool dan prosedur yang tepat untuk mengatasi risiko dengan batasan yang dapat diterima. Manajemen risiko terdiri atas sejumlah komponen yaitu:


Risk assessment, Merupakan proses untuk menguji proyek dan mengidentifikasi area risiko potensial. Identifikasi risiko dapat difasilitas dengan bantuan suatu daftar area risiko umum untuk proyek software, atau dengan menguji isi database organisasi yang berisi risiko serta strategi mitigasi yang teridentifikasi sebelumnya (baik sukses maupun tidak). Analisis risiko melibatkan pengujian bagaimana outcome proyek berubah dengan melakukan modifikasi variabel input risiko.

Risk prioritization, Membantu proyek memfokuskan pada risiko yang paling berat dengan memperkirakan risk exposure. Prioritas dapat dilakukan dengan cara kuantitatif, dengan estimasi probabilitas (antara 0.1-1.0) dengan kegagalan relatif pada Skala 1 sampai 10. Menggabungkan beberapa faktor ini akan menyediakan estimasi risk exposure bagi tiap risk item, yang dapat terjadi pada kisaran 0.1 sampai 10. Semakin tinggi exposure, semakin agresif risiko yang harus ditangani. Lebih mudah untuk mengestimasi probabilitas dan dampaknya sebagai High, Medium atau Low. Dengan item tersebut, setidaknya terdapat 1 dimensi risiko dengan rate High dan perlu diperhatikan terlebih dahulu.
    Risk avoidance, Merupakan salah satu cara untuk berhubungan dengan risiko, dimana risiko dihindari dengan tidak melaksanakan proyek tertentu dan hanya melaksanakan proyek yang pasti.
      Risk controlMerupakan proses mengatur risiko untuk mencapai outcome yang dikehendaki. Merencanakan manajemen risiko akan menghasilkan rencana untuk berhubungan dengan setiap risiko yang signifikan, termasuk mitigasi pendekatan, kepemilikan dan timeline. Resolusi risiko merupakan eksekusi rencana yang berkaitan dengan tiap risiko. Dimana pada akhirnya, risk monitoring akan membantu melacak perkembangan pemecahan tiap risiko.


        Mengidentifikasi risiko proyek secara sederhana tidaklah cukup karena risiko tersebut perlu didokumentasikan guna memudahkan komunikasi nature dan status risiko pada komunitas project stakeholder selama proyek berjalan. Tabel 3 menunjukkan form untuk mendokumentasikan risiko. Daftar risiko dapat disertakan sebagai bagian dokumentasi dari rencana proyek software atau menjadi dokumen yang berdiri sendiri. Sebagai alternatif, form pada Tabel 4 dapat digunakan untuk mendokumentasikan faktor risiko individual secara detail.

        Saat mendokumentasikan statemen risiko, gunakanlah format condition-consequence yang menyatakan situasi/kondisi risiko yang diperhatikan, diikuti dengan setidaknya satu outcome yang kurang potensial (consequence) jika risiko tersebut berubah menjadi masalah. Seringkali, orang-orang menyatakan risiko sebagai condition ("konsumen tidak menyetujui requirement produk tertentu") atau consequence ("kita hanya dapat memuaskan satu atau sejumlah besar konsumen"). Yang baik adalah menggabungkan struktur condition-consequence ("Konsumen tidak menyetujui requirement produk tertentu, sehingga kita hanya mampu untuk memuaskan satu atau sejumlah besar konsumen").

        Kolom P, L dan E pada Tabel 3 menyediakan tempat untuk menangkap probabilitas materialisasi risiko menjadi masalah (P), kegagalan yang dapat terjadi akibat risiko (L), dan semua risk exposure (P dikali L). Risiko dapat diurutkan secara descending, sehingga risiko dengan prioritas utama berada pada daftar yang teratas. Perhatikan semua daftar risiko dengan menggunakan mekanisme prioritas risiko untuk mempelajari dimana harus memfokuskan pengontrolan risiko. Tentukan tujuan (goal) untuk menentukan kapan setiap risiko dikontrol secara baik. Untuk beberapa risiko, strategi mitigasi dapat difokuskan pada pengurangan probabilitas, sementara pendekatan untuk daftar risiko lain dapat mengurangi dampak tersebut.

        Pada kolom berikutnya dalam form, dokumentasikan basil observasi yang dapat mendasari adanya indikator pertama bahwa suatu faktor risiko akan menjadi masalah saat ini. Dengan memonitor indikator pertama ini, akan memberikan peringatan awal bahwa pendekatan manajemen risiko yang lebih agresif diperlukan. Kolom Risk Mitigation App roch es diperuntukkan mengidentifikasi aksi-aksi untuk menjaga agar risiko tetap terkendali.


        0 Response to "Pendekatan Manjemen Risiko Perangkat Lunak"

        Post a Comment

        Iklan Atas Artikel

        Iklan Tengah Artikel 1

        Iklan Tengah Artikel 2

        Iklan Bawah Artikel